Istilah Red Carpet ini biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sebuah karpet merah panjang dan besar digelar untuk menghormati dan menyambut para undangan yang datang ke acara itu. Biasanya acara yang menggunakan red carpet jenisnya formal dan dihadiri para tamu-tamu VIP. Penggunaan pertama konsep red carpet ini tercatat pertama kali sekitar tahun 485 SM di sebuah cerita dari Yunani Kuno “Agamemnon”, di mana ketika dia kembali dari Troy, Agamemnon disambut oleh istrinya Clytemnestra dengan sebuah jalur warna merah. Tapi Agamemnon menolaknya karena dia merasa hanya Tuhan saja yang layak disambut dengan kemewahan seperti itu. Cuma konsep jaman dulu dengan sekarang udah jauh banget berubahnya. Yang sekarang kita kenal, red carpet ini dari acara-acara yang biasanya dihadiri para selebritis. Untuk masuk ke venue acara itu, mereka melewati red carpet panjang di mana di sisinya terdapat pers dan penggemarnya.
Merah adalah warna yang penuh kekuatan, warna darah, bahaya, api, dan mawar. Merah melambangkan kehidupan, tetapi juga juga dianggap sebagai warna yang agresif, vitalitas, dan kuat. Bahkan salah satu dari warna bendera kita (Sang Merah Putih) memiliki warna merah yang bermakna keberanian.
Sebelum cat kimiawi ditemukan pada akhir abad ke-19, sangat sulit untuk mendapatkan warna merah yang bagus, cerah, tidak pudar, dan dapat dicuci. 3000 tahun yang lalu, Phoenician menggambarkan bagaimana mengekstrak cat dari moluska (sejenis keong yang disebut Murex trunculus) untuk mendapatkan warna merah dan ungu tua. Akan tetapi untuk keperluan ini, dibutuhkan banyak sekali moluska dan biaya yang dikeluarkan pun sangatlah mahal. Tidak heran warna merah terutama diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. Inilah sebabnya mengapa kaisar Romawi memakai toga dengan garis-garis berwarna ungu untuk menunjukkan martabatnya.
Kumbang pewarna dari Meksiko dihancurkan untuk mendapatkan cat berwarna merah, dan orang Spanyol membawanya ke Eropa pada awal tahun 1500-an. Merah adalah warna kerajaan selama abad pertengahan dan tetap menjadi warna Kerajaan Inggris Raya. Merah menjadi warna utama bendera Amerika Serikat dan Kanada.
Merah sering dikaitkan dengan kerajaan, pertunjukkan, dan perayaan. Ketika ada peristiwa seremonial, biasanya terdapat karpet merah, meskipun kegiatan menggelar karpet merah pertama kali didengungkan tahun 1934. Istilah ini diadopsi dari industri periklanan, karena toko-toko mencari pelanggan dengan menjanjikan menggelar karpet merah. Untungnya mereka tidak harus berburu moluska untuk mendapatkan warna merah.
Kegiatan yang berlangsung sepanjang red carpet:
1. Photo Session
2. Interview dengan pers
3. Autographs signing
Sebenarnya red carpet ini adalah sebuah simbiosis mutualisme antar 3 spesies, yaitu public figure, designer dan fans. Coba kita lihat baik-baik.
- Buat banyak public figure, tampil di red carpet harus semaksimal mungkin alias gak boleh ada cela. Karena foto-foto saat itu akan langsung muncul di media keesokan harinya. Apalagi di Hollywood, banyak banget paparazzi yang ngincer foto-foto artis yang mengandung nilai berita. Entah ada sesuatu yang salah, copot atau apapun itu. Paling update bisa lihat di Egotastic.
- Buat para designer, mereka berlomba-lomba membuat baju rancangannya sebagus mungkin untuk kemudian dikasih ke public figure yang menurut mereka cocok untuk memakainya dengan harapan bajunya bisa dimention ketika sedang interview, atau paling enggak muncul foto baju itu di media-media.
- Buat para fans, red carpet menjadi moment berharga dan kesempatan yang enggak boleh dilewatkan. Karena idola mereka berkumpul semua di situ dan mereka siap untuk dimintai tanda tangan dan foto bersama. Tapi sebenarnya enggak semua bisa menarik manfaat positif dari red carpet ini. Yang paling pusing dan ribet adalah panitia. Karena mereka harus mengkoordinasi segala sesuatu dengan benar. Mulai dari penjemputan, keamanan, traffic flow di red carpet supaya jangan kosong tau terlalu menumpuk dan sebagainya.
sumber
ADS HERE !!!