Bumerang adalah senjata tradisional suku Aborigin Australia. Sejauh yang saya ketahui, ada dua jenis bumerang yang di buat oleh suku Aborigin. Yang pertama adalah hunting boomerang. Bumerang jenis ini biasanya berbentuk lurus, terlihat bentuk bumerangnya lebih mirip tombak dan digunakan untuk berburu binatang seperti kangguru dll. Jadi apabila dilemparkan, bumerang jenis ini akan melesat lurus ke arah mangsa dan tidak dapat kembali.
Yang kedua adalah returning boomerang. Returning boomerang bisa kembali ke arah pelemparnya bila dilempar lurus ke depan. Sejak dahulu suku aborigin menggunakan returning boomerang bukan untuk berburu melainkan untuk menghalau kelelawar buah ke arah jaring perangkap yang telah mereka siapkan di atas cabang-cabang pohon.
Dari kedua jenis bumerang tersebut, returning bumerang adalah yang paling populer. Saking populernya sering terjadi salah pemahaman tentang bumerang. Salah satunya bumerang bisa kembali lagi bila mengenai sasaran. Bumerang akan jatuh apabila mengenai benda lain (sasaran) dan penggunaannya memang bukan untuk berburu.
Proses Kerja Bumerang Kembali ke Pelemparnya
Seorang ahli fisika Belanda, Felix Hess meneliti bagaimana proses serta prinsip kerja bumerang. Dia mempelajari banyak matematika dan fisika di sekolah, kemudian menulis buku setebal 600 halaman tentang mengapa bumerang kembali pada pelemparnya. Kata Hess, ada 2 alasan, yakni bentuk lengan bumerang dan cara melemparkannya.
Dua lengan bumerang berbentuk pisang sebagai sayapnya, mirip seperti sayap pesawat terbang. Sisi bawah lengan itu datar dan sisi atasnya melengkung. Bentuk ini bikin bumerang bisa menembus udara dengan mudah. Tapi salah satu 'sayap' bumerang beda dari pasangannya. Di satu lengan, bagian atasnya yang melengkung nunjuk pada angin, sedang lengan satunya, di bagian atasnya yang melengkung menunjuk ke arah berlawanan dari angin. Jadi seakan-akan (kalau di pesawat) salah satu sayapnya dibuat terbalik, tapi dipasang dengan cara normal ke pesawat. Pesawat berbentuk aneh itu bakalan mengalami kesulitan buat terbang lurus. Begitu juga bumerang.
Cara melempar juga membantu bumerang bergerak dalam lingkaran besar. Bumerang dipegang secara vertikal, bukan horizontal. Sisi lengkungnya menghadap ke pelempar. Terus dengan sentakan pergelangan tangan, bumerang dilemparkan ke udara. Waktu terbang menjauh dari pelempar, bumerang berputar-putar sekitar 10 kali per detik dan bergerak maju dengan kecepatan sekitar 95 km/jam. Waktu melayang di udara, pelempar bertangan kanan (tidak kidal), bumerangnya bakal mulai miring ke kiri. Bayangkan jika anda sedang menyetir sepeda lepas tangan. Kalau anda miring ke kiri dikit, roda depan yang muter bakal mulai belok ke kiri juga, meskipun tidak memegang setang.
Pada bumerang, belokan otomatis ke kiri ini asalnya dari bagaimana angin melewati lengan-lengan yang berputar. Bumerang terbang ke depan, tapi tertarik ke belakang sedikit setiap kali salah satu lengan memutar ke bawah dan kembali. Kombinasi ini menimbulkan tekanan di bagian atas bumerang. Berangsur-angsur bumerang belok ke kiri. Waktu membentuk lingkaran besar, dia 'berbaring' bak kitiran helikopter yang berputar-putar. Terus dia melayang turun dari udara dan mendarat di kaki pelemparnya.sumber
ADS HERE !!!